e-learning sebagai konten Jardiknas

Seiring dengan pertambahan penduduk, maka kebutuhan akan pendidikan juga semakin besar. Sayangnya, di Indonesia peningkatan kebutuhan ini tidak diimbangi dengan peningkatan sarana prasarana pendidikan, baik kuantitas maupun kualitas. Jumlah pengajar yang tersedia tidak sebanding dengan banyaknya pelajar yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Akibatnya waktu dan tenaga yang dialokasikan oleh pengajar kepada pelajarnya semakin terbatas[14]. Secara otomatis peningkatan kualitas pendidikan yang diharapkan tidak akan tercapai. Kurangnya interaksi antara pengajar dan pelajar serta keterbatasan ruang dan waktu menjadi kendala utama. Untuk itu perlu ada metoda lain yang dapat menangani kondisi tadi. Salah satunya adalah dengan menggunakan teknologi informasi untuk pembelajaran atau sering disebut dengan e-learning.

Dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) sangat tanggap dalam menyongsong abad informasi yang ditandai dengan membanjirnya informasi dan pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (ICT), serta meluasnya perkembangan infrastruktur global, dengan mengubah pola pikir (mind set) dan cara kerja dalam segala bidang[11]. Sebagai buktinya, penggunaan teknologi informasi untuk kegiatan pembelajaran di sekolah kini sudah menjadi suatu keharusan, apalagi dengan dukungan penuh dari pemerintah baik kebijakan aturan maupun finansial. Dengan penerapan sistem pendidikan berbasiskan teknologi informasi sedapat mungkin melengkapi atau bahkan menggantikan unsur unsur yang ada dalam sistem pendidikan tradisional (tujuan, materi, metoda, alat, dan penilaian), sehingga arus informasi tetap mengalir dari pengajar kepada pelajar setiap waktu tanpa ada batasan waktu dan tempat.

Sistem pembelajaran jarak jauh (distance learning) yang telah diterapkan dengan memanfaatkan teknologi informasi melalui internet salah satunya adalah sistem pembelajaran berbasis web (web based distance learning)[1]. Sistem ini merupakan media perantara bagi interaksi antara pengajar dan pelajar dalam melakukan proses pembelajaran pengajar menyampaikan dan menjelaskan bahan ajar tanpa harus langsung bertatap muka dengan pelajar, tetapi cukup dengan mengirimkan melalui web. Dengan fasilitas ini memungkinkan semua pelajar dapat belajar aktif, mendapatkan bahan ajar dengan mudah, tanpa kendala batasan waktu dan tempat.

Sementara itu sesuai dengan tuntutan terkini, proses pembelajaran harus dapat menghasilkan pelajar yang dapat menguasai kompetensi terstandar, mengembangkan dan menginternalisasi sikap dan nilai profesional sebagai tenaga kerja yang berkualitas unggul, baik bekerja pada pihak lain maupun sebagai pekerja mandiri. Untuk itu, sistem e-learning berbasis web diharapkan dapat memberikan layanan yang mendukung aktifitas pembelajaran serta interaksi antar pengajar dengan pelajarnya. Melibatkan para pelajar dalam permasalahan nyata, memberikan kepercayaan untuk memecahkan permasalahan, mengijinkan para pelajar untuk aktif membangun dan mengatur pembelajaran mereka sendiri, dan dapat menjadikan pelajar yang realistis.

  1. No trackbacks yet.

Leave a comment